Openlitera Penggerak Kelas Cerdas Berbasis OER: Menghidupkan Smart Panel di Sekolah-Sekolah Indonesia

Pemerintah telah mengalokasikan Rp800 miliar untuk program deep learning dan AI coding yang langsung ditujukan ke sekolah. Di lapangan, anggaran ini terealisasi melalui pengadaan Smart Panel di berbagai satuan pendidikan. Namun agar investasi besar ini tidak berhenti sebagai pajangan teknologi, diperlukan inisiatif pelengkap yang memastikan perangkat tersebut benar-benar berdampak pada hasil belajar siswa. Di sinilah Open Education Resources (OER), melalui platform Openlitera, berperan penting—mengubah perangkat digital menjadi ekosistem pembelajaran yang hidup, terbuka, dan berkelanjutan.

Openlitera menyediakan jutaan sumber belajar terbuka—mulai dari buku digital, video pembelajaran, modul ajar, hingga dataset ilmiah—yang semuanya dapat digunakan, diadaptasi, dan dibagikan ulang secara legal. Guru dapat dengan mudah mengunduh materi, menyesuaikan konteks lokal, dan menayangkannya langsung di Smart Panel tanpa hambatan lisensi. Lebih jauh, fitur kecerdasan buatan Openlitera memungkinkan guru menghasilkan ringkasan materi, membuat kuis adaptif, dan merancang jalur pembelajaran yang sesuai dengan tingkat kemampuan siswa. Semua proses ini menghasilkan pembelajaran yang lebih adaptif, personal, dan relevan dengan kebutuhan abad ke-21.

Program pemerintah yang berfokus pada hardware kini mendapat penguatan di sisi software melalui Openlitera. Dengan konten berlisensi terbuka, biaya lisensi dapat ditekan, sementara interoperabilitas platform memudahkan integrasi dengan Smart Panel atau LMS apa pun. Kurikulum dan pelatihan guru yang disediakan Openlitera juga mempercepat adaptasi pembelajaran berbasis digital di sekolah-sekolah. Hasilnya, setiap rupiah investasi negara benar-benar terkonversi menjadi peningkatan kompetensi siswa dan literasi digital guru.

Bagi guru, manfaatnya terasa langsung di kelas. Ernawati, guru Bahasa Indonesia di salah satu SD Negeri di Depok, menuturkan pengalamannya,

“Perangkat ada, tapi dulu materi yang cocok susah dicari. Dengan Openlitera, saya tidak lagi menghabiskan waktu mencari bahan di internet. Semua sudah tersedia, lengkap, dan bisa saya ubah sesuai kebutuhan kelas. Tinggal saya tampilkan di Smart Panel, dan anak-anak langsung antusias.”

Sementara itu, Akbar, guru Matematika di salah satu SMP Negeri di Bandung, merasakan manfaat Openlitera untuk diferensiasi pembelajaran.

“Saat asesmen diagnostik, Openlitera langsung memberikan rekomendasi materi remedial dan pengayaan. Siswa yang tertinggal bisa cepat mengejar, sementara yang cepat tetap mendapat tantangan tambahan. AI di Openlitera benar-benar membantu saya membuat kelas yang lebih interaktif.”

Menurut Dr. Lutfi Trizki, Ph.D, RFA, CFP, QWP, AEPP, CAW, Direktur Eksekutif Yayasan Litera, kunci keberhasilan transformasi pendidikan digital bukan pada banyaknya perangkat, melainkan pada ekosistem pembelajaran yang mendukungnya.

“Belanja perangkat tanpa ekosistem konten, pelatihan, dan kurikulum terbuka hanya akan berhenti di ruang pajangan. Openlitera memastikan sekolah punya materi ajar legal dan adaptif, alat AI yang aman digunakan guru, serta jalur pelatihan berkelanjutan. Tujuan kami sederhana, setiap rupiah investasi Smart Panel harus berubah menjadi menit belajar bermakna dan peningkatan kompetensi siswa yang bisa diukur.” Melalui Openlitera, OER hadir bukan hanya sebagai kumpulan konten digital, tetapi sebagai gerakan pendidikan terbuka nasional yang menempatkan guru dan siswa di pusat perubahan. Dengan pendekatan ini, program Smart Panel pemerintah tidak sekadar menghadirkan layar interaktif di kelas, tetapi membuka jalan bagi pendidikan Indonesia yang benar-benar cerdas, inklusif, dan berorientasi masa depan.

img1

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *